Polres Wonogiri terus melakukan terobosan dan berinovasi guna menekan angka kecelakaan di Wonogiri. Satu yang dilakukan dengan mencoba merangkul masyarakat dengan
Kanit Regident Satlantas Polres Wonogiri Iptu Sugihantoro mewakili Kasatlantas, Senin (2/9/2019) mengatakan, keberadaan dusun atau kampung tertib lalu lintas bertujuan menjadi percontohan untuk kampung kampung lainnya. Sebab kampung tertib lalu lintas ini akan mencerminkan warganya sebagai warga yang sadar akan pentingnya keselamatan dalam berkendaraan.
“Kenapa saya memilih Desa Sendang? Karena Desa Sendang memiliki kawasan wisata yang memiliki akses black area (rawan kecelakaan), untuk itu kita tumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas. Saya berharap kampung-kampung lainnya tertular mengikuti kampung yang sudah didapuk sebagai kampung tertib lalu lintas,” katanya saat melakukan sosialisasi Desa Tertib Lalu Lintas di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Senin (2/9).
Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota BUMDes Sendang Pinilih, Relawan Destana (Desa Tangguh Bencana) Desa Sendang, Perangkat Desa, dan kader PKK. Bertempat di ruang PKK Desa Sendang, dimulai pukul 09.00 WIB s/d 11.30 WIB. Dilanjutkan dengan pembentukan relawan tertib lalu lintas. Mereka akan bertugas meningkatkan kesadaran warga masyarakat terkait pentingnya keselamatan berlalu lintas di Desa Sendang.
Lebih lanjut Iptu Sugihantoro mengatakan, dengan program ini diharapkan tidak ada lagi pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Sebab di Desa Sendang ini terdapat akses jalan menuju wisata Watu Cenik dan Wisata Puncak Joglo yang rawan kecelakaan. Banyak tikungan tajam dan tanjakan, diperlukan rambu-rambu peringatan bagi pengguna jalan, sehingga digalakkan kampung tertib lalu lintas ini sangat penting. “Pelanggaran seperti tidak memakai helm masih sering dijumpai di desa-desa dengan dalih jarak tempuh yang dekat,” katanya.
Ia berharap ke depannya, kepala desa dan pemuda sekitar dapat menjadi mitra kepolisian dan berperan aktif untuk mengingatkan masyarakat yang melanggar peraturan dalam berlalu lintas. “Selain itu saya berharap ke depannya kampung ini selain sebagai tempat tujuan wisata juga menjadi kampung edukasi. Tidak hanya itu, untuk memacu semangat masyarakat, kampung tertib lalu lintas ini diikutsertakan dalam ajang lomba,” katanya. Ia mengatakan kriteria penilaian kampung tertib lalu lintas meliputi rambu-rambu yang ada di desa, tingkat pelanggaran dan partisipasi masyarakat.
Sementara itu Kepala Desa Sendang, Sukamto Priyowiyoto mengatakan, Polres Wonogiri yang memberikan kepercayaan kepada desa yang dipimpinnya sebagai kampung tertib lalu lintas tidak lepas dari kebersamaan dan upaya pihak kepolisian dalam melakukan sosialisasi. Sehingga, masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan dalam berkendaraan, termasuk pemahaman rambu lalu lintas dan kelengkapan kendaraan, termasuk menggunakan helm. Kesadaran masyarakat semakin meningkat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas di desa ini.
“Kita akui memang masih banyak kekurangan, namun kami akan terus berupaya untuk meningkatkan lagi, termasuk kesadaran masyarakat dalam tertib lalu lintas. Kami akan membuat trek atau arena latihan uji SIM, sehingga masyarakat dapat berlatih sebelum mengurus SIM ke Polres Wonogiri. Juga kami siapkan taman lalu lintas, sehingga anak-anak sudah mulai dikenalkan tentang rambu-rambu lalu lintas,” kata pria yang akrab dipanggil mas Kamto, kades Sendang. (admin)