KIM (Komunitas Informasi Masyarakat) Sendang Kuncara, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri merilis film terbaru dengan judul "PDKT" (Pemilu Damai Kondusif dan Tentram). Film pendek ini dibuat dalam rangka mengikuti Lomba Film Pendek Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) se-jawa Tengah Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kominfo Provinsi Jawa Tengah.

Menurut Produser, Hendra Setyawan dan Fajar mengatakan pembuatan film dengan tema pemilu lebih rumit dibanding film-film sebelumnya. "Kami harus hati-hati jangan sampai ada kalimat-kalimat yang menyinggung para kontestan pemilu, harus netral," ungkapnya.

Harapannya dengan film PDKT dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemilu yang damai, kondusif serta jurdil. Film PDKT ini mengambil lokasi syuting di Dusun Jajar, Desa Sendang. Semua pemerannya adalah warga lokal Desa Sendang.

Lomba Film Pendek ini diselenggarakan dalam rangka pemberdayaan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang terbentuk di Jawa Tengah sebagaimana amanat Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan, Pengembangan dan Pemberdayaan Lembaga Komunikasi Sosial di Provinsi Jawa Tengah serta Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Konkuren Bidang Komunikasi dan Informatika.

Sinopsis Film Pendek PDKT (Pemilu Damai Kondusif dan Tentram)

Feri dan Toni sedang ngrobrol di warung Kayat, Feri memberikan penjelasan tentang Pilkada kepada Toni. Toni dan Feri sepaham untuk tidak sepakat dengan Calon Gubernur Pak Senen yang diusung Partai Garangan dan Calon Gubernur Bu Kemis yang diusung Partai Kalkun. Toni dan Feri adalah Pendukung Calon Gubernur Pak Setu dari Partai kadal. Setelah mereka selesai ngopi di warung, mereka pun pergi menjenguk ke rumah Pak Katiyo yang di kabarkan sedang sakit.

Disaat yang sama, Pak Katiyo sedang bertengkar dengan istrinya dikarenakan beda pilihan Calon Gubernur. Istri Pak Katiyo pun teguh dengan pendiriannya dan tidak mempedulikan Pak katiyo yang sedang sakit. Hingga akhirnya mereka saling diam satu sama lain.

Sementara itu Feri dan Toni sudah tiba di halaman rumah Pak Katiyo, tetapi mereka tidak jadi menjenguk karena melihat gambar partai yang ditempel di dinding rumah Pak Katiyo, ternyata Pak Katiyo berbeda dengan pilihan Feri dan Toni. Namun niat mereka tidak menjenguk gagal, karena di cegah oleh pak RT yang juga sedang menuju rumah Pak Katiyo.

Setelah tiba dirumah Pak Katiyo, Pak RT mendamaikan Pak Katiyo dengan istrinya. Setelah itu Pak RT juga mendamaikan Pak Katiyo dengan Feri dan Toni. Mereka pun diberi pemahaman tentang Pilkada Damai, sehingga mereka sepakat untuk hidup rukun meski berbeda pilihan Calon Gubernur.

Tak sabar melihat filmnya? tunggu uploud dari panitia lomba...