WONOGIRI, sendang-wonogiri.desa.id - Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT DD) Bulan Januari & Februari Tahun 2025 untuk 16 KPM di Desa Sendang dicairkan hari Jumat (28/2/2025). Hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Sendang Sukamto Priyowiyoto, PD Jessi, Kasi Kesejahteraan Sari Retno Ningrum, Bendahara Desa Sutanti dan 16 KPM BLT DD.
Sukamto menjelaskan bahwa Bulan Februari ini Desa Sendang telah menerima transfer dana desa tahap pertama pada tanggal 12 Februari 2025 sebesar 60% (Rp 555.956.400,-) untuk Earmark & Non Earmark. “Pada tahap pertama baru 9 desa yang menerima transfer Dana Desa tahap pertama, salah satunya Desa Sendang. Didalamnya ada plot untuk penyaluran BLT. Kemudian untuk penyalurannya kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) ini tergantung jadwal masing-masing desa, untuk Desa Sendang dilaksanakan pada Hari Jumat (28/2),” katanya.
Ia menambahkan, pencairan dana BLT DD selalu didampingi Pendamping Desa (PD) untuk memudahkan proses monitoring dan pelaporan.
“Bagi kami, hal ini tentunya memudahkan proses monitoring dan pelaporan. Tahun 2025 ini di desa kami ada 16 KPM, masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 25 KPM,” terangnya.
Jumlah KPM memang tidak berubah dari tahun 2024 ke tahun 2025 ini, semua telah melewati Musdessus (Musyawarah Desa) yang dihadiri oleh BPD, Ketua RT-RW, perangkat desa dan tomas. Kebijakan penentuan KPM BLT DD adalah mereka yang belum menerima bantuan dari program lain. “Makanya jumlah KPM ditentukan melalui musdessus (musyawarah desa khusus) dan hasilnya terdapat 16 KPM di Sendang. Besarannya masih sama, Rp300.000,00 per bulan,” ujar Sukamto saat memberikan sambutan dalam penyerahan BLT DD Bulan Januari-Februari 2025.
Sukamto selaku Kades Sendang berharap, penyaluran BLT DD ini supaya dimanfaatkan KPM untuk mencukupi kebutuhan primer. “Harapan kami tentunya BLT DD dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok bagi KPM terutama kebutuhan pangan,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi Kesejahteraan Desa Sendang, Sari Retno Ningrum didampingi Jessi (pendamping desa) menyalurkan ke rumah-rumah KPM yang tidak dapat hadir langsung di balai desa karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan. “Ada 3 KPM yang tidak bisa hadir langsung di balai desa karena sakit & sudah tua, untuk itu kami lakukan pendampingan sampai ke rumah KPM,” tandas Jessi. (adm)